Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TINGKATAN MANAJEMEN

Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ” ménagement ”, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur
1. Manajemen dilihat dari Segi Seni (Art) :
Dikemukakan oleh Mary Parker Follet yang mengatakan bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
2. Manajemen dilihat dari Segi Ilmu Pengetahuan :
Dikemukakan oleh Luther Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Manajemen dilihat dari segi proses :
Dikemukakan oleh James A.F. Stoner yang mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen secara umum :
Kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan melalui kerjasama dengan orang lain
Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia , yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Unsur-Unsur Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan unsur-unsur /alat-alat sarana yang dikenal dengan 6M, yaitu :
  1. Men, sumber daya manusia
  2. Money, uang
  3. Materials, bahan baku
  4. Machines, mesin
  5. Method, tata cara
  6. Markets , pasar
TINGKATAN MANAJEMEN



1, Top manajemen / manajemen puncak, tingkat tertinggi dalam manajemen
contoh: Direktur, direksi, GM, CEO
2. Middle Management / manajemen menengah
contoh : kepala Dvisi, kepala bagian, kepala pabrik
3. First line/ lower management/ manajemen bawah
contoh : supervisor, mandor
Perbandingan kinerja masing-masing tingkatan manajeman :
Semakin tinggi tingkat manajemen, maka pekerjaan semakin abstrak, pekerjaan lebih banyak menggunakan pikiran, pennghasilannya semakin besar
Sebaliknya,
Semakin rendah tingkat manajemen, maka pekerjaan lebih jelas, pekerjaan lebih banyak menggunakan fisik, penghasilannya semakin kecil