Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Brasil Dan Perannya Dalam Menyatukan Amerika Latin

Perkembangan  Brasil belakangan ini telah mengundang decak kagum dari seluruh belahan dunia, karena kesuksesannya dalam melakukan reformasi struktural, politik luar negeri yang aktif dan membangun, serta perkembangan ekonomi Brasil yang luar biasa. Perkembangannya yang luar biasa dalam perekonomian menempatkan Brasil sebagai salah satu dari sepuluh kekuatan ekonomi baru terpenting di dunia.
Dulu Brasil sangat terkenal dengan ketidakstabilan ekonomi dan politik. Dan ini berlangsung cukup lama. Misalnya dalam seratus tahun terakhir, hanya ada 4 presiden Brasil yang dipilih secara demokratis. Yang pertama Presiden Tranquedo Menes yang dipilih tahun 1985, yang kedua Presiden Fernando Collor de Meno tahun 1989, Presiden Ignacio Lula da Silva tahun 2002 dan 2006, serta yang terakhir 2010 Dilma Rousseff. Kestabilan politik yang dirintis dan dibangun Lulo Da Silva yang sekarang ini dilanjutkan oleh Dilma Roussef membuat perkembangan ekonomi Brasil berjalan begitu cepat.
Materi perekonomian Brasil saat itu sama seperti negara-negara Amerika Latin lainnya, yang melakukan politik ekonomi yang didasarkan pada Model Sustitusi Impor, yang ditandai oleh nasionalisme sektor-sektor penting perekonomian Brasil, misalnya minyak dan telekomunikasi. Politik nasionalisasi sektor-sektor ekonomi penting bagi negara membuat Brasil berada dalam situasi monopoli yang dilakukan negara secara ketat, dan ini menyebabkan industri Brasil tidak efisien dan kalah bersaing di tingkat internasional. Dan model politik ini berkembang sampai tahun 1995, saat di mana Brasil mulai membuka sektor-sektor ekonomi penting bagi negara diserahkan untuk dikelola ke para perusahaan swasta dan investor asing.
Sektor telekomunikasi dan energi (listrik) yang sebelumnya dikelolah negara tidak berdaya membangun perekonomian Brasil karena kurangnya persaingan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ketika sektor ini dibuka terhadap perusahaan swasta dan investasi pihak asing, Brasil akhirnya menjadi tujuan investasi terbesar di Ameria Latin sekarang ini. Situasi ini membuat situasi perekonomian Brasil berkembang sangat kompetitif.
Situasi inilah yang membuat transformasi yang luar biasa dalam beberapa dekada terakhir di Brasil. Dogmatisme nasionalisme secara terang-terangan dibuka oleh Luiz Inacio da Silva, dan administrasi pemerintahannya melakukan reformasi politik, ekonomi dan sosial. Efek dari perkembangan ekonomi dan politik ini menyebabkan politik keamanan sosial berjalan dengan baik, dan angka kemiskinan semakin berkurang. Brasil yang dulunya terkenal dengan kesenjangan sosial antara miskin dan kaya, sekarang ini pelan-pelan mulai hilang.
Brasil telah mencatat perkembangan yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pertanian, misalnya dalam bidang biodiesel. Penemuan daerah pertambangan minyak yang baru di daerah selatan atlantik disebutkan Lula sebagai sebagai cadangan kedua bagi perkembangan ekonomi Brasil. Perkembangan ekonomi Brasil telah mencengangkan banyak orang dengan PIB  dengan peningkatan sebesar 5,8%. Banyak ahli perekonomian menyatakan kalau politik Brasil stabil, Brasil bisa berada dalam lima negara yang perkembangan ekonominya terbesar di dunia. Brasil mengalami stabilitas finansial yang baik, inflasi yang terkontrol dan mengalami perkembangan ekspor dan impor yang baik.
Di pihak lain, penting untuk dicatat peran Brasil dalam beberapa tahun terakhir ini, yang menjadi penentu dalam mengambil keputusan di Amerika Selatan, di mana sedikit-demi sedikit muncul sebuah kekuatan sub-regional MERCOSUR (Mercado Común del Cono Sur) dan UNASUR (Union de Naciones Suramerica). Dalam perspektif ini peran Brasil sangat besar, terutama karena secara geografis dan demografi besar, kekuatan ekonomi besar (terutama dengan sumber daya alamnya) dan juga karena politik luar negeri mereka aktif. Harus dicatat juga bahwa Brasil keluar dari ALCA(Area de Libre Comercio de las Americas) yang merupakan bagian dari percobaan untuk menyatukan America oleh Washington (USA) dan membangun jaringan baru yang lebih kuat di Amerika Selatan.
Ketika Lula da Silva mengambilalih pemerintahan, Lula menjalankan politik luar negeri yang baru bagi Brasil. Dia lebih menekankan politik luar negeri yang mendukung dan memperkuat transformasi struktural yang mengarah ke sebuah konsolidasi kekuatan besar yang baru di wilayah ini.
Strategi politik luar negeri yang pertama dan terutama bagi Lula da Silva adalah semua negara yang berbatasan dengan Brasil. Negara-negara tetangganya menjadi perhatian utama. Karena itu MERCOSUR bagi Lula memiliki nilai yang penting, karena banyak negara-negara Amerika Selatan berada dalam organisasi ini. Bagi Lula, MERCOSUR harus dibangun menjadi sebuah organisasi yang lebih dari sekedar mengatur pajak antar negara.  Organisasi ini harus menjadi pusat pembangunan industri, pertanian, sosial dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung perkembangan semua negara anggota MERCOSUR.
Impian Brasil adalah MERCOSUR menjadi semacam Uni Eropa di Amerika Selatan, dengan beberapa institusi lintas negara misalnya Bank Sentral yang mengatur politik makroekonomi dan mikroekonomi di wilayah ini, sebuah Parlemen yang anggotanya dipilih oleh masyarakat, dan Sekretariat yang bekerja untuk memajukan sebuah politik luar negeri yang permanen yang melindung kepentingan anggota organisasi dan mendukung proyeksi organisasi di dunia internasional.
Dan yang menjadi prioritas kedua dalam politik luar negeri Brasil adalah proyek konsolidasi untuk penyatuan semua negara-negara Amerika Selatan dalam sebuah organisasi yang disebut UNASUR (Unión de Naciones de América del Sur = Persatuan Negara-Negara Amerika Selatan) dengan tujuan supaya  organisasi ini bisa membuat sebuah proyek pembangunan yang besar di wilayah ini. Politik integrasi yang dibangun Brasil sangat berbeda dari yang dibangun Amerika Serikat yang tidak terbatas hanya dalam perjanjian perdagangan bebas tetapi lebih pada sebuah politik pembangunan yang seimbang untuk semua negara yang terlibat dalam bidang pembangunan infrastruktur yang lebih baik dan peningkatan kualitas pelayanan institusi politik. Di sini Brasil menunjukkan integrasi Amerika Latin dari sebuah perspektif di mana semua negara yang terlibat menjadi aktor dan yang belum mendapat dukungan pembangunan yang memadai akan dapat maju seperti negara-negara lain dengan dukungan negara-negara tetangga. Relasi ini tidak akan terjadi dalam sistema perdagangan bebas di mana yang kuat akan menang dan yang miskin akan tetap miskin. Dan sangat penting untuk menyatakan bahwa politik regional ini bukan sesuatu yang baru, karena model ini sudah dibangun oleh Presiden Fernando Henrique Cordoso yang sangat terkenal dengan proyeknya yang terkenal dengan: Integrasi Infrastruktur Regional Amerika Selatan (IIRSA).
Untuk menyatukan Amerika Latin, Brasil telah menunjukkan perhatiannya yang besar untuk meningkatkan proses integrasi di semua wilayah, seperti yang dilakukan Lula bulan Desember 2008 Pertemuan Tingkat Tinggi Amerika Latin dan Karibe di mana sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Karibe terlibat. Pertemuan ini memiliki tujuan akhir menekankan proses integrasi Amerika LAtin seperti yang dikatakan Lula dalam media komunikasi ini adalah kesempatan yang baik bagi Amerika Latin dan Karibe untuk bertukar pikiran tentang pandangannya bagaimana mengkoordinasikan dengan lebih baik proses integrasi buat negara-negara yang terlibat.
Inisiatif-inisiatif ini menjadikan Brasil sebagai aktor penting dalam menyatukan negara-negara Amerika Latin. Namun demikian untuk mencapai pengintegrasian Amerika Latin, Brasil harus terus mengembangkan perekonomiannya yang baik dan juga mengundang negara-negara tetangga untuk memperkuat pengintegrasian ini. ( sumber : http://amerikalatin.wordpress.com )