Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ekonomi Korut di Bawah Kim Jong-il

 


Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il diberitakan meninggal dunia pada Sabtu, 17 Desember 2011 pukul 08.30 waktu setempat. Jabatannya akan digantikan oleh putra bungsunya Kim Jong Un, yang berusia 20-an.

Kim Jong-il memerintah selama 17 tahun, sejak 1994, menggantikan ayahnya Kim Il-sung. Sosok Jong-il dianggap seperti dewa oleh rakyat Korea Utara. Hal ini berkat kerja propaganda rezim itu yang diterapkan pada seluruh rakyat sedari mereka kecil. Lantas bagaimana kondisi ekonomi Korea Utara?

Menurut USAtoday.com, Perekonomian Utara meledak pada 1990-an dan turun 4 persen dari 1990 ke 1998. Negara ini tertinggal jauh dengan pesaingnya Korea Selatan. Korea Utara pernah dilanda kelaparan pada 1995-2000 yang menewaskan 1 juta warga Korea Utara. Namun Kim berhasil mempertahankan kekuasannya dengan sistem penjara yang ketat, menangkapi ratusan tahanan politik termasuk anak-anak, hal ini berdasarkan laporan Human Rights Watch.

Sebanyak 25 persen anggaran negara digunakan untuk kepentingan keamanan militer, mengurangi jatah penanganan kemiskinan dan masalah kelaparan.

Sementara menurut www.cia.gov, Korea Utara merupakan salah satu negara yang menghadapi masalah ekonomi kronis. Sektor industri hampir bisa diperbaiki akibat kurangnya investasi tiap tahun, kurangnya suku cadang dan pemeliharaan yang buruk. Anggaran militer yang besar mengurangi belanja investasi dan konsumsi masyarakat. Sebelum 1990 industri justru stagnan bertahun, tahun. Hal itu ditambah dengan gagal panen, kurangnya pangan akibat kurangnya lahan, praktek pertaninan kolektif, kualitas tanah buruk dan kurangnya bahan bakar untuk menggerakkan traktor.

Sesudah mengalami kelaparan yang parah pada 1995, pada 2002 pemerintah mengizinkan petani menjual hasi taninya lebih luas. Namun pada 2005 pemerintah kembali melarang petani menjual hasil taninya dan kembali ke sistem penjatahan terpusat.

Berdasarkan perkiraan Angus Maddison (karena Korea Utara tidak mempublikasikan datanya),  dalam studi untuk OECD, pendapatan domestik bruto (PDB) pada 2009 diperkirakan US$40 miliar atau memiliki peringkat ke 99. Sementara PDB per kapita US$1.800 per tahun pada 2009. Penyumbang PDB terdiri dari pertanian 20,7 persen, industri 47,8 persen dan jasa 31,5 persen.
Industri Korea Utara terdiri dari produk militer, mesin, energi listrik, kimia, tambang (batu bara, bijih besi, magnesium, tembaga, seng, timah dan logam mulia), tekstil, pengolahan makanan.
( sumber : www.vivanews.com )